Selasa, 20 September 2016

Tektonik Lempeng



Tektonik lempeng
Teori tektonik lempeng adalah teori yang sederhana. Secara singkat, teori ini mendeskripsikan lapisan terluar Bumi yang disebut dengan litosfer. Sebuah lapisan yang keras terdiri atas batuan yang kuat. Lapisan ini pecah menjadi tujuh bagian besar (dan beberapa bagian kecil) yang disebut dengan lempeng tektonik. Lempeng tektonik juga disebut lempeng litosfer. Lempeng tektonik ini mengapung di atas lapisan yang disebut astenosfer. Astenosfer seperti juga litosfer tersusun atas batuan. Tapi astenosfer sangat panas di mana satu sampai dua persen batuan di dalamnya meleleh. Sehingga astenosfer bersifat plastis dan lembek. Banyak dari aktivitas utama geologi di bumi terjadi pada batas lempeng (plate boundary) yaitu zona di mana lempeng tektonik bertemu dan berinteraksi. Lempeng yang bersisian dapat berpindah relatif satu dengan lainnya dalam tiga cara. Pada batas divergen (divergent boundary), dua lempeng saling menjauh. Pada batas konvergen (convergent boundary), dua lempeng saling bertemu. Pada batas transform (transform boundary), dua lempeng bergerak bersisian secara horizontal. Interaksi lempeng pada batas lempeng menyebabkan terbentuknya rangkaian pegunungan, gempabumi, dan erupsi gunungapi.
Proses lempeng tektonik
1. convection mantle
Energi panas inti ditransfer ke mantel, menyebabkan ia naik menuju permukaan bumi, yang lebih dingin. Sebagai mantel dipanaskan transfer energi panas untuk litosfer, menjadi lebih padat dari magma sekitarnya dan tenggelam kembali ke bawah menuju inti.
litosfer permukaan bumi, yang naik di atas astenosfer, dibagi menjadi beberapa lempeng yang terus menerus diciptakan dan dikonsumsi pada batas lempeng yang berlawanan mereka. Akresi terjadi sebagai mantel ditambahkan ke tepi tumbuh dari piring, terkait dengan dasar laut menyebar. Bahan tambah panas ini mendingin dengan konduksi dan konveksi panas. Di tepi konsumsi piring, materi telah termal dikontrak untuk menjadi padat, dan tenggelam di bawah beratnya sendiri dalam proses subduksi biasanya pada parit laut. untuk lebih jelas perhatikan video ini.
2.Gavitational Sliding
Gravitasi dapat menyebabkan lempeng tergelincir jauh dari pusat zona pemekaran beberapa centimeter per tahun, seperti kereta luncur yang meluncur menuruni bukit salju. klik disini untuk liat video
3. mantle plume
Mantle plume adalah suatu bentuk tidak teratur dari batuan panas di mantel bumi berupa benjolan yang menuju ke permukaan bumi. Pada kedalaman yang mendekati permukaan bumi terjadi dekompresi yang menyebabkan batuan meleleh sehingga saat ini diasumsikan mantle plume merupakan pusat dari sumber magma pada gunungapi atau merupakan salah satu faktor dari terjadinya gerakan lempeng, flood basalt, dan kepunahan masal pada masa Cretaceous.
selain itu, mantle plume didefinisikan sebagai lidah-lidah yang mencuat dari atas dari suatu massa superplume, dan menorobos ke permukaan sebagai hot spot. Lempeng tektonik dianggap manifestasi perumakan mantel dimanamateri panas pada inti mantel yang bermuara di MOR mengalami pendinginan dan membentuk kerak samudera dan tenggelam di kerak benua yang lebih ringan melalui proses subduksi. Dengan demikian bila tidak terjadi pergerakan lempeng maka pelepasan panas dari inti bumi akan terganggu sehingga mantle plume (misalnya hotspot seperti hawaii) akan menyemburkan lava panas dalam skala sangat besar sebagi bentuk keseimbangan.
mari lakukan apa yang divideo tersebut supaya kalian lebih mengetahuin tentang proses mantle plume. klik disini
LEMPENG

    Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
    Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen
    Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese island arc)

.
ANATOMI LEMPENG TEKTONIK

Lempeng tektonik dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Sebuah lempeng adalah sebuah pecahan dari litosfer. Dengan demikian yang termasuk dalam lempeng adalah kerak dan mantel bagian atas.
  2. Dalam sebuah lempeng dapat mencakup kerak samudera dan kerak benua. Ketebalan rata-rata litosfer yang mencakup kerak samudera adalah 75 Km, sebaliknya litosfer yang mencakup benua 125 Km. Litosfer bisa jadi setebal 10 – 15 Km pada pusat pemekaran samudera.
  3. Lempeng bersusunan keras, secara mekanik tersusun atas batuan yang keras.
  4. Lempeng mengapung di atas batas yang panas, astenosfer yang plastis, dan meluncur secara horizontal di atasnya.
  5. Perilaku lempeng sama seperti papan besar es yang mengapung di atas danau, sedikit lentur seperti skater, mengikuti pergerakan vertikal yang kecil. Secara umum merupakan lembaran batuan besar dan utuh yang bergerak.
  6. Tepi lempeng adalah daerah aktif tektonik. Gempabumi dan gunungapi umum terdapat pada batas lempeng. Sebaliknya bagian dalam litosfer biasanya merupakan daerah stabil secara tektonik.
  7. Pergerakan lempeng tektonik bervariasi mulai dari 1 – 16 cm per tahun.


GUNUNG API
Erupsi gunugapi terjadi saat magma yang panas naik ke permukaan bumi. Erupsi gunungapi biasanya terjadi pada batas lempeng divergen dan konvergen. Terdapat tiga faktor yang dapat melelehkan batuan menjadi magma dan menyebabkan erupsi gunungapi.  Yang paling nyata adalah kenaikan temperatur. Batuan panas juga akan meleleh menjadi magma jika ada penurunan tekanan atau jika air masuk ke dalamnya. Gunung berapi dapat terbentuk ketika dua lempeng pertembungan ditetapkan. Terjunam Pertembungan ini menyebebkan satu piring di bawah piring lain. Zon Pengaturan ini akan kerana suhu yang sangat panas cair di bawah kerak bumi. Hal ini menambah bagian cair dari magma dalam mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi dalam gunung berapi.
Gunung berapi juga ditemukan di zona Permatang laut. Dasar laut Perebakan berlaku di mana magma naik menolak litosfera berlawanan arah. Lava akan membentuk dasar laut sebagai Permatang laut. Gunung berapi di Islandia adalah pembentukan jenis ini.
Gunung berapi sebahagian terbentuk di tengah piring, piring jauh dari perbatasan sebagai Kepulauan Hawaii. Para ilmuwan menjelaskan bahwa batu tonggak mantel dipanaskan dan naik perlahan-lahan ke permukaan bumi. Munculnya magma ke permukaan bumi dianggarkan 13 cm sampai 15 cm per tahun. Ketika kepulan magma naik ke permukaan bumi, gunung berapi terbentuk. Proses pembentukan gunung api ini disebut hot spot (titik panas)
Pergerakan lempeng telah menyebabkan empat busur vulkanik yang berbeda :
  1. Perluasan kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah laut.
  2. Tumbukan antara kerak, di mana kerak samudera subduksi di bawah kerak benua. Sebagai hasil dari gesekan antara kerak terjadi pencairan batu dan lelehan batuan bergerak ke permukaan melalui celah-celah dan kemudian membentuk busur gunung berapi di tepi benua.
  3. Kerak benua dari satu sama lain secara horizontal, menyebabkan patah tulang atau kesalahan. Fraktur atau patah tulang ke permukaan jalan untuk mencairkan batu atau magma yang membentuk benua vulkanik busur atau banjir lahar tengah sepanjang fraktur.
  4. Penipisan kerak samudera karena pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar laut, ini adalah banjir terobosan magma dari lava membentuk deretan gunung berapi perisai.
GEMPA BUMI
               Gempa bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar terjadi ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang dimaksud yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan sebagai gempa bumi.
Migrasi Benua dan Samudera

Perpindahan benua terjadi pada permukaan bumi karena benua merupakan bagian dari lempeng litosfer yang bergerak. Saat benua berpindah, cekungan samudera terbuka dan menutup selama waktu geologi. 

SUPERKONTINEN

Antara 2 – 1.8 miliar juta tahun lalu, pergerakan lempeng tektonik menyatukan mikrokontinen membentuk superkontinen pertama yang dikenal dengan Pangea I. Setelah Pangea I retak sekitar 1.3 miliar tahun lalu, fragmen kerak benua berkumpul kembali membentuk superkontinen kedua yang disebut Pangea II, sekitar 1 miliar tahun lalu. Kontinen ini kemudian pecah, lalu pecahan kontinen ini mengumpul kembali menjadi superkontinen ketiga yang disebut Pangea III, sekitar 300 juta tahun lalu.
ISOSTASI: PERGERAKAN LEMPENG SECARA VERTIKAL
Gerak relatip lempeng ada tiga yaitu divergen (saling menjauhi),konvergen (saling mendeka) dan geseran. Pada batas antara kedualempeng yang bergerak divergen, terjadi pelebaran dasar samudra. Begitu
kedua lempeng saling menjauhi, material lebur panasdan mantel naikuntuk mengisi celah yang terbentuk. Material lebur yang naik mndinginmenjadi tanggul dasar samudra.Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawahpermukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini.Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnyadari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan pakuyang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiahdengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materibebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasiTeori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit padakerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehinggaterendapkan secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan inimenyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapansedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat prosesorogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan selama proses iniendapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami metamorfosa.Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai akibatmenyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehinggabatuan terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalahpergerakan vertikal akibat gaya isostasi.Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan aktivitasvulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin.Pada intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yangbekerja pada bumi merupakan gaya vertical. Artinya, semua deformasi
yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak lurusdengan bidang yang terdeformasi.Penjelasan lain tentang kejadian daratan dan lautan pertama datang dariprinsip isostasi. Dari bukti seismik diketahui bahwa kerak benua (tebal 30-40 km). Enam-delapan kali lebih tebal daripada kerak oseanik (5 km).Kerak benua juga punya densitas yang lebih rendah (2,7 g/cc)dibandingkan kerak oseanik (2,9). Akibatnya, karena prinsip isostasi,kerak benua yang lebih tebal dan lebih ringan harus duduk lebih tinggidaripada kerak oseanik yang lebih tipis dan lebih berat.Bagaimana satu segmen kerak Bumi mesti terangkat sementarasegmen yang lain mesti tenggelam untuk mempertahankankesetimbangan isostasi ? Ada beberapa penjelasan : mantel harus cukupplastis untuk mengalir dari atau ke tempat-tempat berbeda sebagai responterhadap perubahan-perubahan level kerak Bumi di atasnya., kerak danmantel atas secara fisik harus berubah menjadi fase yang lebih padat ataukurang padat sehingga berubah hubungan massa-volumenya, atau terjadikedua proses tersebut. Ketika puncak gunung dierosi, gunung justru akandiangkat lagi makin tinggi oleh isostasi –namun diskontinuitas tenggelam,seperti terjadi ketika daratan terangkat setelah massa es di atasnya lebur.Karena prinsip isostasi pula, aksi ini telah direspon oleh kerak samudra didekatnya yang tenggelam (tetapi M discontinuity di bawah kerak samudraterangkat –hanya kerak samudra harus semakin padat).Begitulah keindahan kesetimbangan isostasi bertanggungjawabkepada pembentukan cekungan lautan/samudra dan cembungan daratan / benua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar