Teori tektonik lempeng adalah teori yang sederhana. Secara
singkat, teori ini mendeskripsikan lapisan terluar Bumi yang disebut dengan
litosfer. Sebuah lapisan yang keras terdiri atas batuan yang kuat. Lapisan ini
pecah menjadi tujuh bagian besar (dan beberapa bagian kecil) yang disebut
dengan lempeng tektonik. Lempeng tektonik juga disebut lempeng litosfer.
Lempeng tektonik ini mengapung di atas lapisan yang disebut astenosfer.
Astenosfer seperti juga litosfer tersusun atas batuan. Tapi astenosfer sangat
panas di mana satu sampai dua persen batuan di dalamnya meleleh. Sehingga
astenosfer bersifat plastis dan lembek. Banyak dari aktivitas utama geologi di
bumi terjadi pada batas lempeng (plate boundary) yaitu zona di mana lempeng
tektonik bertemu dan berinteraksi. Lempeng yang bersisian dapat berpindah
relatif satu dengan lainnya dalam tiga cara. Pada batas divergen (divergent
boundary), dua lempeng saling menjauh. Pada batas konvergen (convergent
boundary), dua lempeng saling bertemu. Pada batas transform (transform
boundary), dua lempeng bergerak bersisian secara horizontal. Interaksi lempeng
pada batas lempeng menyebabkan terbentuknya rangkaian pegunungan, gempabumi,
dan erupsi gunungapi.
Proses lempeng
tektonik
1. convection mantle
Energi panas inti ditransfer ke mantel, menyebabkan ia naik
menuju permukaan bumi, yang lebih dingin. Sebagai mantel dipanaskan transfer
energi panas untuk litosfer, menjadi lebih padat dari magma sekitarnya dan
tenggelam kembali ke bawah menuju inti.
litosfer permukaan bumi, yang naik di atas astenosfer,
dibagi menjadi beberapa lempeng yang terus menerus diciptakan dan dikonsumsi
pada batas lempeng yang berlawanan mereka. Akresi terjadi sebagai mantel
ditambahkan ke tepi tumbuh dari piring, terkait dengan dasar laut menyebar.
Bahan tambah panas ini mendingin dengan konduksi dan konveksi panas. Di tepi
konsumsi piring, materi telah termal dikontrak untuk menjadi padat, dan
tenggelam di bawah beratnya sendiri dalam proses subduksi biasanya pada parit
laut. untuk lebih jelas perhatikan video ini.
2.Gavitational Sliding
Gravitasi dapat menyebabkan lempeng tergelincir jauh dari
pusat zona pemekaran beberapa centimeter per tahun, seperti kereta luncur yang
meluncur menuruni bukit salju. klik disini untuk liat video
3. mantle plume
Mantle plume adalah suatu bentuk tidak teratur dari batuan
panas di mantel bumi berupa benjolan yang menuju ke permukaan bumi. Pada
kedalaman yang mendekati permukaan bumi terjadi dekompresi yang menyebabkan
batuan meleleh sehingga saat ini diasumsikan mantle plume merupakan pusat dari
sumber magma pada gunungapi atau merupakan salah satu faktor dari terjadinya
gerakan lempeng, flood basalt, dan kepunahan masal pada masa Cretaceous.
selain itu, mantle plume didefinisikan sebagai lidah-lidah
yang mencuat dari atas dari suatu massa superplume, dan menorobos ke permukaan
sebagai hot spot. Lempeng tektonik dianggap manifestasi perumakan mantel
dimanamateri panas pada inti mantel yang bermuara di MOR mengalami pendinginan
dan membentuk kerak samudera dan tenggelam di kerak benua yang lebih ringan
melalui proses subduksi. Dengan demikian bila tidak terjadi pergerakan lempeng
maka pelepasan panas dari inti bumi akan terganggu sehingga mantle plume
(misalnya hotspot seperti hawaii) akan menyemburkan lava panas dalam skala
sangat besar sebagi bentuk keseimbangan.
mari lakukan apa yang divideo tersebut supaya kalian lebih mengetahuin
tentang proses mantle plume. klik disini
LEMPENG
Batas transform (transform boundaries)
terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara
menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif
kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun
dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis
ini adalah Sesar San Andreas di California.
Batas divergen/konstruktif
(divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak
menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif
adalah contoh batas divergen
Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan
mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu
lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental
collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam
biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam
mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini
dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan
pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita
lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang (Japanese
island arc)
.
.
ANATOMI
LEMPENG TEKTONIK
Lempeng
tektonik dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Sebuah lempeng adalah sebuah pecahan dari litosfer. Dengan demikian yang termasuk dalam lempeng adalah kerak dan mantel bagian atas.
- Dalam sebuah lempeng dapat mencakup kerak samudera dan kerak benua. Ketebalan rata-rata litosfer yang mencakup kerak samudera adalah 75 Km, sebaliknya litosfer yang mencakup benua 125 Km. Litosfer bisa jadi setebal 10 – 15 Km pada pusat pemekaran samudera.
- Lempeng bersusunan keras, secara mekanik tersusun atas batuan yang keras.
- Lempeng mengapung di atas batas yang panas, astenosfer yang plastis, dan meluncur secara horizontal di atasnya.
- Perilaku lempeng sama seperti papan besar es yang mengapung di atas danau, sedikit lentur seperti skater, mengikuti pergerakan vertikal yang kecil. Secara umum merupakan lembaran batuan besar dan utuh yang bergerak.
- Tepi lempeng adalah daerah aktif tektonik. Gempabumi dan gunungapi umum terdapat pada batas lempeng. Sebaliknya bagian dalam litosfer biasanya merupakan daerah stabil secara tektonik.
- Pergerakan lempeng tektonik bervariasi mulai dari 1 – 16 cm per tahun.
GUNUNG API
Erupsi gunugapi terjadi saat magma yang panas
naik ke permukaan bumi. Erupsi gunungapi biasanya terjadi pada batas lempeng
divergen dan konvergen. Terdapat tiga faktor yang dapat melelehkan batuan
menjadi magma dan menyebabkan erupsi gunungapi. Yang paling nyata adalah
kenaikan temperatur. Batuan panas juga akan meleleh menjadi magma jika ada
penurunan tekanan atau jika air masuk ke dalamnya. Gunung berapi dapat
terbentuk ketika dua lempeng pertembungan ditetapkan. Terjunam Pertembungan ini
menyebebkan satu piring di bawah piring lain. Zon Pengaturan ini akan kerana
suhu yang sangat panas cair di bawah kerak bumi. Hal ini menambah bagian cair
dari magma dalam mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi dalam
gunung berapi.
Gunung berapi juga ditemukan di zona Permatang
laut. Dasar laut Perebakan berlaku di mana magma naik menolak litosfera
berlawanan arah. Lava akan membentuk dasar laut sebagai Permatang laut. Gunung
berapi di Islandia adalah pembentukan jenis ini.
Gunung berapi sebahagian terbentuk di tengah
piring, piring jauh dari perbatasan sebagai Kepulauan Hawaii. Para ilmuwan
menjelaskan bahwa batu tonggak mantel dipanaskan dan naik perlahan-lahan ke
permukaan bumi. Munculnya magma ke permukaan bumi dianggarkan 13 cm sampai 15
cm per tahun. Ketika kepulan magma naik ke permukaan bumi, gunung berapi
terbentuk. Proses pembentukan gunung api ini disebut hot spot (titik panas)
Pergerakan lempeng telah menyebabkan empat busur
vulkanik yang berbeda :
- Perluasan kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah laut.
- Tumbukan antara kerak, di mana kerak samudera subduksi di bawah kerak benua. Sebagai hasil dari gesekan antara kerak terjadi pencairan batu dan lelehan batuan bergerak ke permukaan melalui celah-celah dan kemudian membentuk busur gunung berapi di tepi benua.
- Kerak benua dari satu sama lain secara horizontal, menyebabkan patah tulang atau kesalahan. Fraktur atau patah tulang ke permukaan jalan untuk mencairkan batu atau magma yang membentuk benua vulkanik busur atau banjir lahar tengah sepanjang fraktur.
- Penipisan kerak samudera karena pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar laut, ini adalah banjir terobosan magma dari lava membentuk deretan gunung berapi perisai.
GEMPA BUMI
Gempa
bumi terjadi pada saat batuan di kerak bumi mengalami tekanan yang sangat hebat
oleh pergerakan lempeng-lempeng yang menjadi landasan benua. Sebagian besar
terjadi ketika dua lempengan di kerak bumi saling bergesekan. Lempengan yang
dimaksud yaitu lempeng samudera dan lempeng benua. Ketika lempeng saling
bergesek dan bertumbukan, akan menghasilkan gelombang kejut, yang kita rasakan
sebagai gempa bumi.
Migrasi
Benua dan Samudera
Perpindahan
benua terjadi pada permukaan bumi karena benua merupakan bagian dari lempeng
litosfer yang bergerak. Saat benua berpindah, cekungan samudera terbuka dan
menutup selama waktu geologi.
SUPERKONTINEN
Antara 2 –
1.8 miliar juta tahun lalu, pergerakan lempeng tektonik menyatukan
mikrokontinen membentuk superkontinen pertama yang dikenal dengan Pangea I.
Setelah Pangea I retak sekitar 1.3 miliar tahun lalu, fragmen kerak benua
berkumpul kembali membentuk superkontinen kedua yang disebut Pangea II, sekitar
1 miliar tahun lalu. Kontinen ini kemudian pecah, lalu pecahan kontinen ini
mengumpul kembali menjadi superkontinen ketiga yang disebut Pangea III, sekitar
300 juta tahun lalu.
ISOSTASI: PERGERAKAN
LEMPENG SECARA VERTIKAL
Gerak relatip lempeng ada tiga yaitu divergen (saling
menjauhi),konvergen (saling mendeka) dan geseran. Pada batas antara
kedualempeng yang bergerak divergen, terjadi pelebaran dasar samudra. Begitu
kedua lempeng saling menjauhi, material lebur panasdan
mantel naikuntuk mengisi celah yang terbentuk. Material lebur yang naik
mndinginmenjadi tanggul dasar samudra.Dengan kata lain, gunung-gunung
menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke
bawahpermukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini.Dengan
cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnyadari terombang-ambing
di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita
dapat menyamakan gunung dengan pakuyang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap
menyatu.Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiahdengan
istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:kesetimbangan
dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materibebatuan di bawah permukaan
akibat tekanan gravitasiTeori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit
padakerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehinggaterendapkan
secara ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan inimenyebabkan subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapansedimen yang tebal dianggap berasal
dari sedimen akibat prosesorogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan
selama proses iniendapan sedimen yang telah terbentuk akan mengalami
metamorfosa.Batuan yang terdeformasi didalamnya dijelaskan sebagai
akibatmenyempitnya cekungan karena terus menurunnya cekungan, sehinggabatuan
terlipat dan tersesarkan. Pergerakan yang terjadi adalahpergerakan vertikal
akibat gaya isostasi.Teori ini mempunyai kelemahan tidak mampu menjelaskan
asal-usul aktivitas vulkanik dengan baik dan logis. Keteraturan
aktivitasvulkanik sangatlah tidak bisa dijelaskan dengan teori geosinklin.Pada
intinya, golongan ilmuwan menganggap bahwa gaya yangbekerja pada bumi merupakan
gaya vertical. Artinya, semua deformasi
yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang berarah tegak
lurusdengan bidang yang terdeformasi.Penjelasan lain tentang kejadian daratan
dan lautan pertama datang dariprinsip isostasi. Dari bukti seismik diketahui
bahwa kerak benua (tebal 30-40 km). Enam-delapan kali lebih tebal daripada
kerak oseanik (5 km).Kerak benua juga punya densitas yang lebih rendah (2,7
g/cc)dibandingkan kerak oseanik (2,9). Akibatnya, karena prinsip isostasi,kerak
benua yang lebih tebal dan lebih ringan harus duduk lebih tinggidaripada kerak
oseanik yang lebih tipis dan lebih berat.Bagaimana satu segmen kerak Bumi mesti
terangkat sementarasegmen yang lain mesti tenggelam untuk
mempertahankankesetimbangan isostasi ? Ada beberapa penjelasan : mantel harus
cukupplastis untuk mengalir dari atau ke tempat-tempat berbeda sebagai
responterhadap perubahan-perubahan level kerak Bumi di atasnya., kerak
danmantel atas secara fisik harus berubah menjadi fase yang lebih padat
ataukurang padat sehingga berubah hubungan massa-volumenya, atau terjadikedua
proses tersebut. Ketika puncak gunung dierosi, gunung justru akandiangkat lagi
makin tinggi oleh isostasi –namun diskontinuitas tenggelam,seperti terjadi
ketika daratan terangkat setelah massa es di atasnya lebur.Karena prinsip
isostasi pula, aksi ini telah direspon oleh kerak samudra didekatnya yang
tenggelam (tetapi M discontinuity di bawah kerak samudraterangkat –hanya kerak
samudra harus semakin padat).Begitulah keindahan kesetimbangan isostasi
bertanggungjawabkepada pembentukan cekungan lautan/samudra dan cembungan
daratan / benua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar